Baru-baru ini pemerintah baru saja menurunkan harga BBM khususnya bensin dan solar. BBM jenis ini banyak digunakan oleh masyarakat menengah ke bawah sehingga sebagian besar masyarakat menyambut gembira dengan adanya penurunan ini.
Kita semua tentunya sedikit lega ditengah krisis global yang melanda saat ini yang diharapkan turunnya harga BBM berimbas turunnya harga-harga kebutuhan lainnya. Para pedagang berharap yang tadinya harus mengeluarkan ongkos lebih sekarang mungkin sedikit berkurang, mahasiswa berharap yang tadinya harus mengeluarkan uang transport lebih sekarang mugkin agak berkurang, bakul sayur yang tadinya harus dan begitu juga karyawan swasta...
Namun harapan mereka tidak secepatmnya terlaksana karena pihak Organda (Orang-orang berkepribadian ganda...?) belum bisa menurunkan tarif angkot. Mereka bependapat harga suku cadang masih tinggi sehingga perlu menghitung besaran penurunan tarif angkot yang baru.
Pertanyaannya sekarang ketika harga BBM naik Organda mengusulkan agar tarif angkot segera dinaikkan tetapi ketika harga BBM turun kenapa ga segera turun juga...? mereka seolah-olah mengulur-ulur penurunan ini. Kenapa yaaa....?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wah kirain turun naik apaan....
BalasHapus